Database (pangkalan data) DNA pelaku kriminal telah umum digunakan sebagai salah satu alat dukung kepolisian dalam identifikasi pelaku kejahatan sehingga pengungkapan kasus-kasus kriminal dapat dilaksanakan lebih efektif. Polri, melalui Bidang Laboratorium DNA Biro Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan Pusdokkes Polri sendiri, telah aktif mengembangkan Database DNA pelaku kriminal di Indonesia dengan melaksanakan kegiatan pengambilan sampel DNA pelaku kriminal secara rutin setiap tahun. Pada tahun anggaran 2025 ini, program penguatan pangkalan data DNA pelaku kriminal ini salah satunya dilakukan di wilayah hukum Polda Kalimantan Timur.

Pengambilan sampel DNA pelaku kriminal di wilayah Polda Kalimantan Timur dilakukan pada tanggal 21 – 23 Mei 2025 bertempat di Rumah Tahanan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Kalimantan Timur dan Polresta Balikpapan dipimpin oleh Kasubbid DNA Forensik Bidlab DNA Rolabdokkes Kompol Ifan Wahyudi, S.Si., M. Biotech beserta Paur Data Nonkrim Subbid Database DNA Bidlab DNA Rolabdokkes Pembina Riris Savitri, S,Si.

Kegiatan ini dapat berlangsung dengan sukses berkat kolaborasi erat para stakeholder meliputi Bidlab DNA Rolabdokkes Pusdokkes, Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Kalimantan Timur, Biddokkes Polda Kalimantan Timur serta Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Balikpapan beserta personel, sehingga dapat dicapai target 100 (seratus) sampel DNA pelaku kriminal. Selanjutnya sampel DNA yang telah dikumpulkan tersebut akan di analisis di Laboratorium DNA Pusdokkes untuk digabungkan dalam pangkalan data profil DNA pelaku kriminal yang dikelola Pusdokkes Polri. (ras)