Pertemuan Ilmuwan Forensik Kepolisian ASEAN Bahas Penguatan Kerja Sama Regional

Biddoksikkes Rodokpol Pusdokkes Polri

Gambar Berita Pertemuan Ilmuwan Forensik Kepolisian ASEAN Bahas Penguatan Kerja Sama Regional

119

HIDAYAT SP SIAHAAN

Rabu, 07 Mei 2025 09.32 WIB


YANGON, MYANMAR — Hari kedua The 7th ASEAN Police Forensic Science (APFSN) Meeting berlangsung pada Rabu (30/4/2024) di Jasmine Palace Hotel, Yangon, Myanmar. Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis bagi kepolisian negara-negara ASEAN dalam memperkuat kolaborasi di bidang ilmu forensik, terutama melalui mekanisme Disaster Victim Identification (DVI) dan Crime Scene Investigation (CSI).

Kegiatan yang berlangsung pukul 09.00 hingga 16.00 waktu Yangon ini dihadiri oleh Executive Director dan Director Police Services dari ASEANAPOL Secretariat, serta perwakilan kepolisian dari tujuh negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Adapun tiga negara lain—Kamboja, Malaysia, dan Singapura—tidak hadir dalam pertemuan kali ini.

Delegasi Indonesia diwakili oleh KBP drg. Lisda Cancer, M.Biotech dari Pusdokkes Polri, KBP Dedi Nur Andriansyah, SIK dari Divhubinter Polri, serta AKP Ade Astari dari Divhubinter Polri.

Rangkaian kegiatan hari kedua mencakup sesi terbuka, penyerahan jabatan Ketua Komite DVI/CSI APFSN, penyusunan dokumen Minutes of Meeting, pemaparan ringkasan hasil kegiatan oleh Executive Director ASEANAPOL Secretariat, serta penutupan resmi oleh tuan rumah dari Myanmar Police Force.

Dalam pertemuan tersebut, Executive Director ASEANAPOL menyampaikan rencana kegiatan bersama yang akan melibatkan seluruh negara anggota, termasuk ASEANAPOL Conference yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 di Thailand.

Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah penyerahan jabatan Chairperson Komite DVI/CSI kepada Kepolisian Brunei Darussalam untuk masa jabatan 2025–2027. Selain itu, program kerja yang telah disepakati dalam forum ini akan dibawa ke dalam forum ASEANAPOL pada Juli 2025 sebagai bagian dari agenda kolaboratif kawasan.

Secara umum, kegiatan berjalan dengan aman dan lancar tanpa kendala yang berarti. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antarnegara ASEAN dalam penanganan forensik lintas batas, khususnya dalam menghadapi tantangan kejahatan transnasional dan bencana besar di kawasan.

Berita Terbaru
Berita Lainnya Biddoksikkes Rodokpol Pusdokkes Polri
Berita Lainnya Regulasi & Kebijakan
Kategori Berita