58
HIDAYAT SP SIAHAAN
Rabu, 07 Mei 2025 09.27 WIB
PHNOM PENH, KAMBOJA — Roundtable Discussion on the ASEAN Baseline Study on Women in the Security Sector berlangsung selama tiga hari, 19–21 Maret 2024, di Hyatt Regency, Phnom Penh, Kamboja. Kegiatan ini menjadi forum penting bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitra internasional untuk memperkuat pemahaman serta kerja sama mengenai peran perempuan dalam sektor keamanan, baik tradisional maupun non-tradisional.
Diskusi yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga regional, seperti ASEAN Committee on Women (ACW), ASEAN Defence Senior Officials’ Meeting (ADSOM), dan ASEAN Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC). Delegasi Indonesia berasal dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA), Kementerian Pertahanan, Polri, serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Dalam pembukaan acara, Ketua ACW H.E. Koung Sorita menyampaikan pentingnya kolaborasi regional dalam memastikan keterlibatan perempuan secara aktif dalam isu-isu keamanan. Hal senada disampaikan perwakilan Pemerintah Australia, Neil Buckland, yang menyoroti komitmen negaranya mendukung inisiatif kawasan dalam isu perempuan, perdamaian, dan keamanan.
Beberapa sesi penting yang berlangsung di antaranya presentasi mengenai latar belakang dan tujuan studi oleh perwakilan ASEAN Secretariat dan The Asia Foundation, analisis konteks oleh pakar dari Verve Research, serta paparan pendekatan sektoral dari perwakilan ACW, SOMTC, dan ADSOM. Diskusi kelompok juga dilakukan guna menyusun masukan terhadap rancangan studi dasar yang akan dikembangkan.
Dari rangkaian kegiatan tersebut, disepakati bahwa studi dasar ASEAN harus mencakup sektor keamanan tradisional dan non-tradisional untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kontribusi perempuan. Studi juga diharapkan memuat studi kasus dari masing-masing negara anggota serta menilai integrasi norma-norma internasional dalam kebijakan nasional di sektor keamanan.
Usulan terkait sumber data dan pendekatan metodologis turut dibahas sebagai bagian dari penyusunan kerangka studi. Kegiatan berlangsung lancar dan aman tanpa hambatan yang berarti.